DataFakta.com (Kontroversi Publik) | Lamongan – Camat Sekaran (Ahmad Kurniawan, S.STP., M.Si.) yang baru saja dipindahtugaskan dari Kecamatan Modo ke Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, baru-baru ini berulah ?
Ya, tudingan itu memang layak disematkan untuk Camat Sekaran tersebut. Tak hanya di Kecamatan Sekaran yang notabene baru seumur jagung menjabat, sudah sok menguasai lapangan. Rekam jejak saat menjabat di Kecamatan Modo pun dikulik oleh Tim Jurnalis, beberapa narasumber (nama sengaja kami samarkan) yang sempat diklarifikasi mengenai kepemimpinan Iwan (sapaan akrab Camat Sekaran) membeberkan, “Camat yang satu ini sok berkuasa Mas, seolah-olah dia yang yang paling benar, lainnya salah. Dulu ingat to saat salah satu organisasi perguruan diminta memback-up Pemerintahan Kecamatan Modo, agar tidak dimasuki Wartawan dengan meminta sejumlah nominal pengganti transport Wartawan,” ungkap narasumber.
Lebih lanjut, ia menambahkan, “Memang benar Mas, kita terhindar dari oknum-oknum Wartawan seperti itu, tetapi kita malah dimintai nominal untuk membayar salah satu organisasi perguruan tersebut, dengan nominal yang tidak wajar, ini sama saja lolos dari kandang singa dan masuk ke kandang buaya, tahu gitu mending saya kasihkan Wartawan, desa juga adem ayem karena tiap ada kegiatan positif selalu diberitakan, jadi desa ada rekam jejak digitalnya,” ujarnya.
Ditambahkan lagi, “Dulu kan pernah bersitegang dengan rekan Wartawan yang berdomisili di Kecamatan Ngimbang, mengenai kendaraan inventaris plat merah yang dipakai istrinya dengan alasan untuk kepentingan warga. Gak masuk akal to Mas, yang diberi mandat aset pemerintah itu Camatnya, bukan istrinya. Dari hal itu kemudian diberitakanlah oleh Wartawan Ngimbang, eh marah-marah, tidak kok ngobrol baik-baik, menurut saya kok kayaknya pola pikir Camat ini terlalu kaku dalam memimpin sebuah Kecamatan,” tambahnya.
Kali ini di Kecamatan Sekaran, ada pula omongan dari awak media, yang diintimidasi dan diancam oleh Camat Sekaran yang saat ini menjabat, jika ada yang mengotori dan membuat gaduh di Kecamatan Sekaran saat ia menjabat Camat Sekaran, akan dicari oleh preman-premannya Camat yang satu organisasi.
Pasca viralnya demo petani Sekaran, yang menggugat adanya tambak liar-tambak liar di rawa Sekaran, agar segera dibongkar. Dari aksi demo tersebut, akhirnya para pihak pemangku kebijakan memberikan angin segar kepada para petani Sekaran, untuk rapat mediasi di kantor Dinas PU SDA Provinsi di Surabaya. Akan tetapi, muncul suatu permasalahan, yakni dari 3 (tiga) perwakilan petani Sekaran, yang dilarang Camat Sekaran agar tidak hadir dalam rapat mediasi tersebut.
Seperti halnya yang disampaikan 3 (tiga) petani Sekaran yang mewakili rapat tersebut, kepada awak media membeberkan, “Masak kita ini diminta oleh Camat Sekaran untuk tidak menghadiri rapat mediasi dari PU SDA Provinsi di Surabaya, dengan omongan “gak usah teko, manuto aku, ora usah kakean mbantah” (gak usah datang, nurut sama saya, tidak usah kebanyakan bantah), maksudnya apa Mas. Ya kita tidak gubris dan tetap hadir di kantor Dinas PU SDA Provinsi di Surabaya, untuk mengikuti berjalannya rapat media tersebut Mas,” ungkap petani Sekaran.
Di sisi lain Ahmad Kurniawan, S.STP., M.Si. (Camat Sekaran), saat dikonfirmasi hal tersebut, oleh perwakilan Wartawan Kabupaten Lamongan, via WhatsApp, ia menjawab, “Yang benar kami sudah hadir dan dilaksanakan,” ungkap chat WhatsApp-nya.
Santer terdengar, bahwa secepatnya petani Sekaran akan mengadakan demo terkait kinerja Camat Sekaran yang dinilai arogansi tersebut. Serta meminta Pak YES (sapaan akrab Bupati Lamongan) untuk segera mengevaluasi kinerja Camat Sekaran. (Tim Wartawan Lamongan)
Baca juga :
https://data-fakta.com/kontroversipublik/2024/08/21/tunggu-hasil-nyata-petani-sekaran-kawal-6-point-hasil-rapat-tindak-lanjut-permasalahan-fungsi-rawa-sekaran/