DataFakta.com (Kontroversi Publik) | Lamongan – Melalui media Kontroversi Publik ini, menghimbau bahkan memberikan peringatan keras kepada pengguna jalan poros nasional lintas Babat-Lamongan, untuk selalu berhati-hati serta waspada dalam berkendara. Minggu (02/02/2025).
Hal ini lantaran banyaknya jalan poros provinsi yang rusak, berlubang bahkan hancur. Selain terlihat secara langsung kondisi jalan poros nasional tersebut, juga mendengar banyaknya keluhan masyarakat mengenai jalan poros nasional di Kabupaten Lamongan yang dinilai 90% rusak, bahkan kami juga menyaksikan pengguna jalan yang terjatuh akibat lubang jalan yang mengangga.

Dari pantauan awak media Kontroversi Publik, melihat adanya perawatan serta perhatian pihak Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, dengan melakukan tambal sulam, akan tetapi tidak bertahan lama, dan kembali rusak lagi. Entah karena faktor cuaca dengan intensitas curah hujan yang tinggi, atau memang kualitas bahan material yang rendah, sehingga kerusakan kembali terjadi.

Diantara ruas jalan poros nasional yang rusak dan berlubang, diantaranya ruas Babat, Pucuk, Sukodadi, serta ruas wilayah Turi, hampir semuanya berlubang, serta pengerjaan tambal sulam yang dinilai lebih tebal dari aspal aslinya, terkesan ada benjolan. Seperti yang telah disampaikan Lutfi, salah satu pengguna jalan dengan mobilitas tinggi, ia mengatakan, “Banyak sekali Mas, lubang diruas jalan poros nasional di Kabupaten Lamongan. Berlubang, serta kualitas bahan material yang saya menilai kurang bagus, setelah ditambal, terkena hujan atau terlindas kendaraan berat, mesti mengelupas. Belum lagi tambalan yang lebih tebal, saat pengendara motor melintas, kalau bannya sudah tipis mesti terpeleset. Dan lagi Mas, adanya garitan diaspal yang dilakukan pihak PU (Pekerjaan Umum) Bina Marga Provinsi Jatim, seperti di depan SMP Negeri 1 Babat-Lamongan, itu kalau pengendara motor bannya sudah tipis, pasti kepleset,” ungkap Lutfi.
Lebih lanjut, Lutfi menambahkan, “Masak harus nunggu korban jiwa, baru diperbaiki, padahal korban kecelakaan tunggal karena jalan rusak sudah banyak,” imbuh Lutfi.

Pemerintah pusat telah menggelontorkan anggaran triliunan rupiah untuk pembangunan, perawatan serta pemeliharaan jalan-jalan di Indonesia. Dengan besarnya anggaran tersebut, tentunya mampu dipergunakan untuk pengerjaan jalan di Indonesia lebih baik, untuk memberikan kenyamanan terhadap masyarakat pengguna jalan.
Awak media Kontroversi Publik, mencoba mendatangi kantor Satuan Kerja Pelaksanaa Jalan Nasional Wilayah IV Provinsi Jawa Timur, yang beralamatkan di Jl. Krangan – Rembang Surabaya Dati Datinawong, Kecamatan Babat-Lamongan, akan tetapi tidak ada orang yang bisa ditemui. Tak patah arang, awak media mencoba berkomunikasi dengan Rayiwidaryanto, Kaur TU di kantor tersebut, melalui sambungan WhatsApp, ia enggan merespon hingga berita ini ditayangkan. (Redaksi)
Baca juga :