DataFakta.com (Kontroversi Publik) | Lamongan – Beredarnya foto serta video di media sosial, baik WhatsApp, Instagram, Facebook maupun platform-platform media sosial lainnya, yang berisi tentang ASN (Aparatur Sipil Negara) aktif di Kabupaten Lamongan, yang mengikuti kampanye akbar Paslon (Pasangan Calon) nomor urut 01 Abdul Ghofur-Firosa Shalati, dengan tajuk “Munajad Perubahan Lamongan” layak disoroti.
Dalam foto yang beredar nampak jelas Sekretaris Dinas Pariwisata Miftach Alamudin, S.Ap., juga Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Nurhayati As’adah, S.E, M.Si., keduanya merupakan ASN aktif di Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan. Nampak juga mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lamongan (Erfan Salim berkaos merah jambu) yang pernah menjadi terpidana kasus korupsi dana cashback Telkom sebesar Rp.150 juta.
Berdasarkan rundown acara “Munajad Perubahan Lamongan”, mencatut nama tokoh-tokoh besar dalam kampanye Paslon 01 Abdul Ghofur-Firosa Shalati, diantaranya adalah Ir. H. Joko Widodo, Prof. Dr. (H.C) KH. Ma’ruf Amin, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), Kaesang Pangarep (Putra Joko Widodo), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), serta masih banyak lagi tokoh-tokoh yang disebut dalam rundown kegiatan kampanye akbar Paslon 01 Abdul Ghofur-Firosa Shalati tersebut.
Namun fakta di lapangan, tokoh-tokoh yang dicatut tidak pernah hadir sesuai rundown acara tersebut, dan justru malah banyak ASN aktif Kabupaten Lamongan yang hadir.
Tak hanya para ASN yang hadir dalam kampanye tersebut, tetapi beredar pula video bagi-bagi uang, dengan caption “Acara Kampanye Akbar Paslon 01 BAGUS Di Kemantren, Lamongan (23/11/2024) diwarnai bagi-bagi uang oleh Mufarokha Srikandi 01”.
Bagi-bagi Uang Ala Paslon BAGUS 01 Abdul Ghofur – Firosa Shalati
Toni Wijaya, selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Lamongan, saat dikonfirmasi awak media via WhatsApp mengenai beredarnya foto serta video yang beredar di media sosial, dan apakah sudah ada pelaporan terkait hal itu, ditunggu hingga beberapa jam, ia tidak merespon sedikit pun.
Hingga berita ditayangkan, masih belum ada kejelasan baik teguran maupun sanksi dari Bawaslu Kabupaten mengenai ASN yang mengikuti kampanye. (Redaksi)
Baca juga :
