DataFakta.com (Kontroversi Publik) | Lamongan – Sebanyak 443 sertifikat PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, telah diserah kepada para pemohon di pendopo Kelurahan Banaran. Rabu (11/090/2024).
Dari 556 kuota yang telah diterima pihak Kelurahan Banaran, hanya 443 kuota yang terpenuhi. Hal itu lantaran beberapa faktor, yakni dari segi kultur tanah milik negara, baik dari pengairan dan juga PJKA (sekarang PT. KAI).
Dijelaskan oleh Kirdi selaku Lurah Banaran, kepada awak media Kontroversi Publik, “Tidak terpenuhinya kuota tersebut Mas, lantaran ada beberapa faktor, yang paling banyak selain kultur tanah yang ditempati adalah milik negara, juga sengketa internal keluarga,” jelas Kirdi.
Wahyudi, perwakilan ATR/BPN Kabupaten Lamongan, dalam sambutannya mengatakan, “Hari ini dilaksanakan penyerahan sebanyak 443 sertifikat tanah, saya harap sertifikat ini sudah sesuai dengan data dari para pemohon, jika nanti ditemukan tidak adanya kesesuaian, bisa dikomunikasikan langsung kepada Pokmas (Kelompok masyarakat) PTSL Kelurahan Banaran,” ujar Wahyudi.
Lebih lanjut, Wahyudi menambahkan, “Untuk para pemohon, jika nanti ada sanak saudara, tetangga atau saudaranya yang ingin mengajukan PTSL Kelurahan Banaran, kami masih menerimanya, selambat-lambatnya hingga akhir bulan ini (September 2024),” tambah Wahyudi.
Di tempat yang sama, Usman, S. Pd,i, selaku Ketua Pokmas PTSL Kelurahan Banaran, kepada awak media Kontroversi Publik mengatakan, “Semoga sertifikat tanah yang telah selesai dikerjakan dan telah diterimakan kepada para pemohon, dapat memberikan manfaat yang baik, yakni legalitas kepemilikan yang telah diakui,” ungkap pria yang akrab dipanggil Gus ini.
Hingga berita ini ditayangkan, kegiatan penyerahan sertifikat PTSL masih berjalan, dan dijadwalkan rampung pada pukul 16.00 WIB. (Redaksi)
Baca juga :
