DataFakta.com (Kontroversi Publik) | Lamongan – Beredarnya pemberitaan mengenai pungli yang dilakukan oknum Sekretaris Desa Badurame, Kecamaran Turi, Kabupaten Lamongan, oleh beberapa media online, menjadi dasar awak media Kontroversi Publik untuk melakukan investigasi. Jum’at (24/01/2025).
Awak media Kontroversi Publik mencoba mendatangi beberapa narasumber dari 20 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang menerima program PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara), untuk mencari keterangan dugaan pungli yang dilakukan oleh oknum Sekretaris Desa Badurame berinisial ZA.
Munculnya dugaan praktik pemotongan dana bantuan oleh oknum Sekdes Desa Badurame, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, lantaran pengakuan dari beberapa KPM, “Saya mendapatkan bantuan program PENA sebesar 5 juta, tetapi dipotong 2 juta. Pemotongan ini dilakukan oleh Sekretaris Desa Badurame,” ungkapnya.
KPM lain menegaskan, “Ada perjanjian awal untuk memotong 2 juta sebelum pencairan. Kami dikumpulkan di balai desa untuk sosialisasi. Ketika kami mengambil bantuan, jumlahnya utuh, tetapi tidak ada kwitansi untuk pemotongan ini. Ini jelas melanggar aturan yang seharusnya,” celetuk KPM lain ikut menambahi keterangan.
Kepala Desa Badurame (Juwadi) saat dikonfirmasi via WhatsApp enggan berkomentar.
Diketahui bahwa Desa Badurame, Kecamatan Turi, mendapatkan bantuan Program PENA untuk 20 KPM. Dan saat awak media mencoba mendatangi Kantor Desa Badurame, guna mengkonfirmasi mengenai dugaan pungli tersebut, tetapi kantor desa sudah sepi, karena mendekati sholat Jum’at.
<span;>Awak media mencoba mengkonfirmasi Kanit Tipikor Polres Lamongan (IPTU Jauza Q S. Tr. K.) via WhatsApp, mengenai dugaan pungli yang terjadi di Desa Badurame, Kecamatan Turi, ia menjawab, “Kami akan menyelidikinya,” ungkapnya singkat.
Hingga berita ini ditayangkan, masih belum ada tindakan dari pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengusut serta memberikan sanksi kepada oknum-oknum yang diduga melakukan pungli tersebut. (Redaksi)
