DataFakta.com (Kontroversi Publik) | Lamongan – Penerapan prinsip-prinsip hidup yang ramah lingkungan, serta selalu peduli dan berbudaya di lingkungan sekolah, hal tersebut yang membuat Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) berikan penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri tahun 2024 kepada SMP Negeri 4 Lamongan.
Hari, S. Pd, selaku Kepala Sekolah SMPN 4 Lamongan, menjelaskan bahwa sekolahnya menerapkan enam aspek Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH), yaitu kebersihan, pengelolaan sampah, pemeliharaan pohon dan tanaman, konversi air, konversi energi, serta inovasi seperti pembuatan pupuk kompos dari sampah organik.
“Kami melibatkan siswa dan guru dalam pengelolaan sampah dan ada biopori yang kami buat. Tanaman unggulan kami, seperti blimbing wuluh, digunakan sebagai manisan dan sayur. Kami juga memanfaatkan lidah buaya untuk membuat dawet. Tujuan kami adalah menciptakan lingkungan yang bersih dan asri, sehingga siswa nyaman dan betah di sekolah,” ungkap Hari.
Ditambahkan bahwa SMPN 4 Lamongan juga menerapkan program sekolah imbas di SMPN Sukorame dan SMPN 4 Babat. Implementasi kurikulum merdeka telah memberikan nilai tambah, karena mampu mendorong guru lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta memberdayakan peserta didik.
Penghargaan Adiwiyata 2024 ini juga diberikan kepada lima sekolah lain di Kabupaten Lamongan, yaitu SDN Karanggeneng, SMPN Modo (Adiwiyata Mandiri), serta SMPN Kembangbahu, SMPN 1 Deket dan SMPN 1 Kedungpring (Adiwiyata Nasional).
Acara penyerahan berlangsung pada Selasa (2/10) di Gedung Manggala Wana Bhakti KLHK, Jakarta. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan, Andhy Kurniawan, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen sekolah dalam menerapkan gerakan peduli lingkungan hidup.
“Tahun lalu, Kabupaten Lamongan menerima empat penghargaan, dan tahun ini meningkat menjadi enam. Ini menunjukkan keberhasilan praktik peduli lingkungan di sekolah-sekolah kami,” kata Andhy.
Andhy juga menekankan bahwa penerapan program Adiwiyata memiliki dampak jangka panjang dengan menanamkan kesadaran lingkungan kepada siswa sejak dini. “Adiwiyata adalah program ideal untuk memberikan edukasi tentang kesadaran peduli lingkungan yang akan terus diterapkan,” jelasnya.
Ia menegaskan pentingnya konsistensi sekolah penerima penghargaan dalam menjalankan program peduli lingkungan, karena penghargaan ini hanyalah langkah awal menuju implementasi yang maksimal.
Penilaian penghargaan ini dilakukan melalui tiga tahapan: seleksi administrasi, seleksi dokumen, dan verifikasi lapangan, yang semuanya harus memenuhi enam aspek PRLH dalam gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah. Keberhasilan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa dan masyarakat. (**)
Baca juga :